Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 15:15:15【Resep Pembaca】341 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menyampaikan kuliah umum kepada mahasaisw

Beijing (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengajak mahasiswa, peneliti, dan industri di Universitas Tsinghua, Beijing, China, berkolaborasi dalam pengembangan Produk Obat Terapi Lanjutan(Advanced Therapy Medicinal Products/ATMP) di Indonesia.
"Kami ingin mengembangkan sains dan teknologi ke tahap lebih besar melalui konsep ABG: akademia, bisnis, dan government.Universitas Tsinghua, sebagai salah satu kampus terbaik di China, bisa bekerja sama dengan BPOM, termasuk transfer teknologi untuk dikembangkan di Indonesia," kata Taruna kepada ANTARA, Selasa (4/11).
Pernyataan itu Taruna sampaikan usai memberikan kuliah umum berjudul Regulatory Policy and Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP) and Strategies to Accelerate Access to Innovative Medicinesdi Tsinghua.
Kuliah umum tersebut dihadiri sekitar 150 mahasiswa, dosen, peneliti, dan pelaku usaha bidang kesehatan.
ATMP adalah produk medis berbasis sel atau jaringan yang digunakan untuk pengobatan, pencegahan, atau diagnosis penyakit. Produk ini meliputi terapi sel, terapi gen, dan rekayasa jaringan, termasuk stem cell, sekretom, dan terapi gen.
Taruna menekankan pentingnya uji klinis sebagai pintu masuk pengembangan ATMP.
"Uji klinis memastikan keamanan, kualitas, dan kemanfaatan produk. Uji pra-klinis dilakukan dulu pada hewan, baru manusia," jelasnya.
Ia menambahkan, uji klinis juga membuka peluang investasi, termasuk pembangunan pabrik obat di Indonesia, dan peserta uji klinis memperoleh kompensasi finansial. Bila lolos, BPOM akan menerbitkan izin edar sehingga produk bisa digunakan masyarakat.
Taruna menyebut, 94 persen bahan baku obat di Indonesia masih impor, terutama dari China dan India.
"Gangguan impor bisa menimbulkan krisis obat. ATMP berbasis biologi menjadi harapan baru, karena saat ini 65 persen obat berbasis biologi," kata Taruna.
BPOM telah mengatur ATMP melalui Peraturan BPOM Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pedoman Penilaian Produk Terapi Advanced dan Peraturan Nomor 18 Tahun 2022 tentang Cara Pembuatan Obat Berbasis Sel dan Jaringan Manusia.
Produk yang mengalami manipulasi melebihi standar atau digunakan untuk tujuan non-homolog wajib mendapat izin edar BPOM.
Suka(23)
Sebelumnya: UI gelar sarasehan nasional bahas lingkungan dan kesehatan
Selanjutnya: Warga Taiwan Berbondong
Artikel Terkait
- Pemkot Pekalongan ingatkan SPPG penuhi standar bangunan dapur MBG
- BSI: Pembiayaan yang disalurkan ke UMKM sudah capai Rp52,01 triliun
- Kemenkes gelar program PENARI 27 Oktober 2025 secara serenngak
- Pembudidaya ikan harap komoditas daerah dimanfaatkan jadi menu MBG
- Tokopedia dan TikTok Shop komitmen dorong pertumbuhan ekonomi digital
- 36 warga Majene Sulbar keracunan makanan pesta pernikahan
- Forum Pangan Dunia 2025 dibuka di Roma, rayakan 80 tahun FAO
- BPOM berikan penjelasan ke FDA AS, pastikan keamanan produk ekspor RI
- Potret pembuat gelato Italia yang mengejar impian di Shanghai
- KBRI Yangon apresiasi kemenangan Garuda Pertiwi atas Makau
Resep Populer
Rekomendasi

SPPG Polresta Pati kenalkan kuliner khas daerah lewat Program MBG

DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting

Pemkot Malang gencarkan IKL untuk pengolahan bahan MBG tetap aman

Bangka Tengah bagikan menu MBG bagi 2.717 pelajar

Berbagai produk terbaru debut di ajang CIIE kedelapan di Shanghai

Efektifnya akupresur untuk tingkatkan produksi ASI

Pemprov Lampung pantau berkala penerapan SOP dapur SPPG MBG

Ahli gizi imbau kantin sekolah siapkan makanan saling melengkapi MBG